Diriwayatkan dari al-Mustawrad bahwa
Rasulullah Saw bersabda: “ Demi Allah! Dunia ini dibanding akhirat
adalah seperti seseorang memasukkan telunjuknya [ketika menerangkan itu,
Yahya (perawi hadits) mengisyaratkan dengan telunjuknya] ke dalam laut,
dan hendaklah ia melihat seberapa air yang tinggal di telunjuk itu.”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah Saw bersabda: “Kaya bukanlah karena kebanyakan harta, tetapi
kaya adalah kaya jiwa.”
Hadits ini mengingatkan kepada kita semua bahwa kehidupan akhirat lebih baik dari kehidupan dunia. Kehidupan akhirat lebih kekal dari kehidupan dunia, tetapi, banyak orang yang melupakan kehidupan akhirat dan mengejar kehidupan dunia yang hanya sesaat. Harta dikumpulkan sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan bagaimana cara memperolehnya. Kalau demikian apakah kita tidak boleh kaya, tidak boleh banyak harta?
Jawabannya tentu saja kita boleh kaya, boleh banyak harta, tetapi jangan sampai melupakan kehidupan akhirat yang kekal abadi. Harta yang diperoleh haruslah dengan cara yang halal dan disalurkan juga di jalan yang diridhai oleh Allah SwT.
Sahabat saya pernah berkata, “Harta bukanlah segala-galanya, tetapi segala sesuatu membutuhkan harta.” Sejenak saya berpikir, dan pernyataan itu memang betul adanya. Biaya hidup membutuhkan harta, biaya anak sekolah membutuhkan harta. Maka, yang dimaksud hadits di atas adalah jangan sampai harta yang kita kumpulkan melupakan Allah SwT.
Hadits ini mengingatkan kepada kita semua bahwa kehidupan akhirat lebih baik dari kehidupan dunia. Kehidupan akhirat lebih kekal dari kehidupan dunia, tetapi, banyak orang yang melupakan kehidupan akhirat dan mengejar kehidupan dunia yang hanya sesaat. Harta dikumpulkan sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan bagaimana cara memperolehnya. Kalau demikian apakah kita tidak boleh kaya, tidak boleh banyak harta?
Jawabannya tentu saja kita boleh kaya, boleh banyak harta, tetapi jangan sampai melupakan kehidupan akhirat yang kekal abadi. Harta yang diperoleh haruslah dengan cara yang halal dan disalurkan juga di jalan yang diridhai oleh Allah SwT.
Sahabat saya pernah berkata, “Harta bukanlah segala-galanya, tetapi segala sesuatu membutuhkan harta.” Sejenak saya berpikir, dan pernyataan itu memang betul adanya. Biaya hidup membutuhkan harta, biaya anak sekolah membutuhkan harta. Maka, yang dimaksud hadits di atas adalah jangan sampai harta yang kita kumpulkan melupakan Allah SwT.
Buktinya, Allah selalu menganjurkan
kepada kita untuk mensedekahkan atau membelanjakan harta di jalan-Nya.
Kalau tidak ada kelebihan harta mana mungkin kita membelanjakan harta di
jalan Allah SwT. Berarti kita boleh kaya, dengan syarat selalu ingat
kepada Allah dengan menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa
yang dilarang-Nya. Wallaahu ‘alam. (Zarkasih, www.pkesinteraktif.com)
No comments:
Post a Comment